Manajemen 3
Kita harus menyadari, bahwa pembeli atau yang biasa disebut di dalam dunia bisnis dengan nama konsumen adalah raja.
Sedangkan seorang pengusaha atau pebisnis harus lebih kreatif dan inovatif dalam menghadapi dan melayani konsumen atau raja.
Tujuan sebenarnya hanyalah satu, yakni bagaimana agar konsumen semakin suka dengan layanan dan produk yang kita sajikan kepadanya.
Untuk memperlakukan konsumen sebagai raja, tidaklah semudah kita membalikkan telapak tangan, tapi seorang pebisnis atau produsen, harus sesering mungkin memberikan arahan dan petunjuk kepada karyawannya atau biasa di sebut dengan Pelatihan (pendidikan dan latihan) secara bergantian.
Bernilai Uang
Hal tersebut dimaksudkan agar karyawan lebih kreatif dan inovatif dan terbiasa dalam memberikan layanan terbaik dan tidak membosankan kepada konsumen.
Jika layanan terbaik sudah dilakukan oleh karyawan, maka untuk menjadikan sesuatu bernilai uang tidaklah sulit, bahkan konsumen tidak akan merasa produk yang dibelinya itu bernilai mahal bahkan sangat mahal bila dibandingkan dengan tempat lainnya dengan produk sama yang dijualnya.
Sehingga dengan demikian, maka pebisnis mendapat keuntungan atau laba yang lebih banyak. Akan tetapi, yang perlu diingat, keuntungan yang dicapai merupakan berkat kerjasama atau kerja tim antara pebisnis dengan karyawannya yang dilakukan secara terus-menerus.
Berfoya-foya
Keuntungan atau laba yang dipereoleh, tentunya tidak dihabiskan begitu saja untuk kesenangan atau berfoya-foya, tetapi lebih difokuskan untuk menambah jumlah dan varian produk yang dijual, agar pembeli tidak merasa bosan dengan produk yang jual.
Di sisi lain, pihak pebisnis, harus menyisihkan laba yang diperoleh untuk kesejahteraan karyawannya. Hal ini, untuk mengantisipasi jika karyawan mengalami gangguan kesehatan atau kebutuhan yang tidak terduga bersifat primer maupun sekunder.
Walaupun di dalam Undang Undang Ketenagakerjaan setiap industri atau perusahaan yang mengerjakan tenaga kerja minimal sepuluh orang atau lebih, wajib menyertakan karyawan atau pekerjanya menjadi anggota Jamsostek (jaminan sosial tenaga kerja)
Kebutuhan untuk tetap menjaga kesehatan bagi karyawan sangat diperlukan, agar tetap prima dalam memberikan layanannya kepada konsumen, sehingga pergerakan atau perputaran manajemen perusahaan tidak akan berhenti karena kesehatan karyawan terganggu atau bangkrut karena kekurangan modal untuk usaha.
Keimanan dan Ketakwaan
Pada bagian yang lain untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, perusahaan sudah seharusnya menyelenggarakan kegiatan kerohanian kepada karyawannya di luar jam kerja.
Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kerjamasa antar-karyawan dan memumpuk rasa kejujuran dan kesabaran antara karyawan dan manajemen dalam menghadapai permasalahan di perusahaan.
Jika azas kebersamaan sudah terjalin antara pihak manajemen dangan karyawan, maka yang terjadi adalah rasa kekeluargaan, sehingga semua pekerjaan dilakukan dengan penuh kesadaran dan suka hati yang dilandasi rasa kebersamaan dan kekeluargaan. Maka dampak positif bagi perusahaan dapat dirasakan pihak manajeman dan karyawannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar