WELCOME

SELAMAT DATANG DI BLOG 2F4 ILMU KOMUNIKASI

Rabu, 06 Juni 2012

Analisis Internal dan Eksternal "Fitri"

Unsur Internal dan Unsur Eksternal PT Kimia Farma Tbk
Unsur Internal :
1.      Sejarah

Kimia Farma merupakan pioner dalam industri farmasi Indonesia. Cikal bakal perusahaan dapat dirunut balik ke tahun 1917, ketika NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co., perusahaan farmasi pertama di Hindia Timur, didirikan. Sejalan dengan kebijakan nasionalisasi eks perusahaan-perusahaan Belanda, pada tahun 1958 pemerintah melebur sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF Bhinneka Kimia Farma. Selanjutnya pada tanggal 16 Agustus 1971 bentuk hukumnya diubah menjadi Perseroan Terbatas, menjadi PT Kimia Farma (Persero). Sejak tanggal 4 Juli 2001 Kimia Farma tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
Berbekal tradisi industri yang panjang selama lebih dari 187 tahun dan nama yang identik dengan mutu, hari ini Kimia Farma telah berkembang menjadi sebuah perusahaan pelayanan kesehatan utama di Indonesia yang kian memainkan peranan penting dalam pengembangan dan pembangunan bangsa dan masyarakat.

2.      Visi Misi Perusahaan

Visi
Komitmen pada peningkatan kualitas kehidupan, kesehatan dan lingkungan.
Misi
Mengembangkan industri kimia dan farmasi dengan melakukan penelitian dan pengembangan produk yang inovatif.

Mengembangkan bisnis pelayanan kesehatan terpadu (health care provider) yang berbasis jaringan distribusi dan jaringan apotek.
Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dan mengembangkan sistem informasi perusahaan.

3.      Struktur Organisasi PT. Kimia Farma Tbk.
Dibentuk : 16 Agustus 1971
Jalur Usaha : Pelayanan Kesehatan
Pengelola saat ini :
Direktur Utama : M. Sjamsul Arifin
Direktur Keuangan : Rusdi Rosman
Direktur Pemasaran: Agus Anwar
Drektur Produksi: Jisman Siagian
Direktur Umum & Personalia: Zurbandi
Komisaris utama
Komisaris perseroan
Komisaris
Komisaris independen
Ketua komite audit
Anggota komite audit
Karyawan-karyawan lain dibawahnya.
Sebagai perusahaan public sekaligus BUMN, Kimia Farma berkomitment penuh untuk melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik sebagai suatu kebutuhan sekaligus kewajiban sebagaimana diamanatkan Undang-undang No. 19/2003 tentang BUMN. PT. Kimia Farma Tbk. Merupakan sebuah perusahaan pelayanan kesehatan yang terintegrasi, bergerak dari hulu ke hilir, yaitu : industri, marketing, distribusi, ritel, laboratorium klinik dan klinik kesehatan. Dengan dukungan kuat Riset dan Pengembangan, segmen usaha yang dikelola oleh  perusahaan induk ini memproduksi obat jadi dan obat tradisional, yodium, kina dan produk-produk turunannya, serta minyak nabati. Lima fasilitas produksi yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia merupakan tulang punggung dari segmen industri, dimana kelimanya telah mendapat sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan sertifikat ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 14001 dari institusi luar negeri. (Llyod's, SGS, TUV)
Hasil produksi yang di buat oleh Pabrik Farmasi perusahaan baik produk obat-obat kimia, Formulasi dan herbal, dibagi dalam 6 (enam) lini produksi yaitu etikal, obat bebas, generik, narkotika, lisensi dan bahan baku.
Hampir semua kelas terapi diakomodasi oleh produk perusahaan yang terdiri lebih dari 260 item produk dan dipasarkan keseluruh Indonesia serta di ekspor ke beberapa negara melalui jaringan distribusi perseroan atau yang memiliki perjanjian dengan perseroan. Sebagai bagian dari tanggung jawab sosialnya Kimia Farma berkomitmen untuk memastikan pasokan obat generik yang tetap ke pasar dalam negeri sesuai dengan misi perusahaan

4.    Fasilitas untuk mendukung berlangsungnya PT Kimia Farma Tbk
a.      Pabrik
Dengan dukungan kuat Riset & Pengembangan, segmen usaha yang dikelola oleh perusahaan induk ini memproduksi obat jadi dan obat tradisional, yodium, kina dan produk-produk turunannya, serta minyak nabati. Lima fasilitas produksi yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia merupakan tulang punggung dari segmen industri.
Plant Jakarta memproduksi sediaan tablet, tablet salut, kapsul, granul, sirop kering, suspensi/sirop, tetes mata, krim, antibiotika dan injeksi. Unit ini merupakan satu-satunya pabrik obat di Indonesia yang mendapat tugas dari pemerintah untuk memproduksi obat golongan narkotika. Industri formulasi ini telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) clan ISO-9001.
Plant Bandung
 memproduksi bahan baku kina dan turunan-turunannya, rifampicin, obat asli Indonesia dan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR). Unit produksi ini telah mendapat US-FDA Approval. Selain itu, Plant Bandung juga memproduksi tablet, sirup, serbuk, dan produk kontrasepsi Pil Keluarga Berencana. Unit produksi ini telah menerima sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan ISO-9002.
Plant Semarang
 mengkhususkan diri pada produksi minyak jarak, minyak nabati dan kosmetika (bedak). Untuk menjamin kualitas hasil produksi, unit ini secara konsisten menerapkan sistem manajemen mutu ISO-9001 serta telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan US-FDA Approval.

Plant Watudakon
 di Jawa Timur merupakan satu-satunya pabrik yang mengolah tambang yodium di Indonesia. Unit ini memproduksi yodiurn dan garam-garamnya, bahan baku ferro sulfat sebagai bahan utama pembuatan tablet besi untuk obat tambah darah, dan kapsul lunak "Yodiol" yang merupakan obat pilihan untuk pencegahan gondok. Plant Watudakon juga mempunyai fasilitas produksi formulasi seperti tablet, tablet salut, kapsul lunak, salep, sirop clan cairan obat luar/dalam. Unit ini telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), ISO-9002 clan ISO-14001.
Plant Tanjung Morawa
 di Medan, Sumatera Utara, dikhususkan untuk memasok kebutuhan obat di wilayah Sumatera. Produk yang dihasilkan oleh pabrik yang telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) ini meliputi sediaan tablet, krim dan kapsul.
Alamat Pabrik
1. Plant Jakarta
JI. Rawa Gelam V No. 1, Kawasan Industri Pulogadung
Jakarta 73930
TeIp.021-4609354 (Hunting)
Fax. 021 - 460 3143
2. Plant Bandung
Jl. Padjadjaran No. 29-31
Bandung 40171
Telp. 022-420 4043 (Hunting)
Fax. 022 - 423 7079
3. Plant Watudakon
Ds. Jombok, Kec. Kesamben, Kab. Jombang
PO BOX 126, Mojokerto 61301
Telp. 0321-397 300-2
Fax. 0321 -397 303

4. Plant Tanjung Morawa
JI. Raya Medan-Tanjung Morawa KM 9
Medan 20148
TeIp.061-7867022
Fax. 061 -7865 744
5.PlantSemarang
JI. Simongan PO BOX 1206
Semarang 50147
Telp. 024 - 760 4060 - 760 5273
Fax. 024 - 760 5265
b.      Apotek
PT. Kimia Farma Apotek, adalah anak perusahaan yang dibentuk oleh Kimia Farma untuk mengelola Apotek-apotek milik perusahaan yang ada, dalam upaya meningkatkan kontribusi penjualan untuk memperbesar penjualan konsolidasi PT. Kimia Farma Tbk.
 Apotek Kimia Farma melayani penjualan langsung dan melayani resep dokter dan menyediakan pelayanan lain, misalnya praktek dokter, optik, dan pelayanan OTC (swalayan) serta pusat pelayanan informasi obat. Apotek Kimia Farma dipimpin oleh tenaga Apoteker yang bekerja full timer sehingga dapat melayani informasi obat dengan baik.
PT. Kimia Farma Apotek
PT. Kimia Farma Apotek
Dibentuk : 4 Januari 2003
Jalur Usaha : Farmasi
Pengelola saat ini :
Direktur Utama : Saleh Rustandi
Direktur Operasional : Yuleti
Direktur Pengembangan  : Sus Maryati
PT. Kimia Farma Apotek mengelola sebanyak 340 Apotek yang tersebar diseluruh tanah air, yang memimpin pasar dibidang perapotekan dengan penguasaan pasar sebesar 19% dari total penjualan apotek di seluruh Indonesia.
 Apotek Kimia Farma melayani penjualan langsung dan melayani resep dokter dan menyediakan pelayanan lain, misalnya praktek dokter, optik, dan pelayanan OTC (swalayan) serta pusat pelayanan informasi obat. Apotek Kimia Farma dipimpin oleh tenaga Apoteker yang bekerja full timer sehingga dapat melayani informasi obat dengan baik.
Penambahan jumlah apotek merupakan bagian dari strategi perusahaan dalam memanfaatkan momentum pasar bebas AFTA, dimana pihak yang memiliki jaringan luas seperti Kimia Farma akan diuntungkan.

Unsur Eksternal:
1.      Lembaga lain yang bekerja sama dengan PT Kimia Farma, yaitu:
a.       PT Biofarma, dalam pendistribusian vaksin Hepatitis B.
b.       Distribution KFDT, menjadi distributor tunggal vaksin Hepatitis B kepada PT Biofarma.
c.       Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dalam penyediaan tenaga dokter.
d.      PT Telkom Tbk, untuk menyediakan jaringan.
e.       PT Tigaka Distrindo Perkasa dan perusahaan BUMN asal Tiongkok, dalam mengembangkan bisnis baru dengan membangun pabrik yang memproduksi obat kortikosteroid alam bentuk injeksi dan produk-produk hospital solution.
f.       PT Perkebunan Nusantara VIII, sebagai pemasok sekaligus produksi Kina.
g.      PT Tigaka Distrindo Perkasa (TDP) dan Tianjin Pharmaceutical Group Co Ltd (BUMN China), untuk membangun pabrik di Kawasan Lippo Cikarang, Jawa Barat.
h.      PT Tigaka Distrindo Perkasa (TDP) dan perusahaan BUMN asal China, Tianjin Pharmaceutical Group Co. Ltd, untuk membangun pabrik baru di Kawasan Lippo Cikarang, Jawa Barat, untuk membangun pabrik yang akan akan memproduksi obat kortikosteroid dalam bentuk injeksi dan produk-produk ‘hospital solution’.
2.      Pesaing, seperti: Kalbe Farma, Darya Varia, Sanbe Farma dll.
3.      Bekerja sama dengan pemerintah baik dalam negeri maupun luar negeri, seperti:
a.BUMN Indonesia
b. BUMN Tiongkok
c.MoU
4.      Pelanggan
Kekuatan tawar pembeli ,dimana kita bisa melihat bahwa semakin besar pembelian, semakin banyak pilihan yang tersedia bagi pembeli dan pada umumnya  akan membuat posisi pembeli semakin kuat.
5.      Budaya
Budaya setelah dilakukan penelitian pada PT Kimia Farma Tbk, ternyata memiliki pengaruh, namun pengaruhnya tidak terlalu signifikan.



6.      Marketing
PT Kimia Farma Tbk. sebagai Holding melakukan kegiatan pemasaran baik secara langsung maupun tidak langsung untuk melayani pasar dalam negeri maupun pasar ekspor untuk permintaan obat-obat etikal, generik dan OTC.
Dengan didikung oleh lebih kurang 300 orang Medical Sales Representative yang tersebar diseluruh Indonesia, mengcover 12.880 orang dokter, 644 buah rumah sakit serta 1.119 buah apotek termasuk Apotek Kimia Farma.
Lisensi dan Keagenan
Kimia Farma memegang hak lisensi dan keagenan untuk memproduksi, mengimpor, mendistribusikan dan memasarkan produk jadi.

Lisensi/ Agen
Negara
Aktivitas
Biotest
German
Import, Marketing, Distribution
Nature Pristine
Canada
Import, Marketing, Distribution
7.      Distributor

PT. Kimia Farma Trading and Distribution

Dibentuk : 4 Januari 2003
Jalur Usaha : Distribusi Obat dan Alat Kesehatan
Pengelola saat ini :
Direktur Utama : Suharno

Direktur : Tutuy H

PT. Kimia Farma Trading & Distribution, yang memiliki 40 cabang yang mendistribusikan obat-obatan dan alat-alat kesehatan yang diproduksi sendiri maupun yang diproduksi oleh pihak ketiga dengan perpegang pada prinsip untuk memenuhi kepuasan dan kebutuhan pelanggannya.

Dalam operasionalnya didukung dengan fasilitas pergudangan yang besar dan peralatan yang efisien serta armada transportasi yang terintegrasi dengan system informasi untuk mendukung kelancaran pengiriman barang ke seluruhIndonesia.Unit Distribusi yang direpresentasikan oleh PT. Kimia Farma Trading & Distribution sangat berperan penting dalam upaya peningkatan penjualan produk-produk Kimia Farma.

Daftar PBF
Pulau
Total
Area
Jawa
16
Jawa
Bali & Nusra
3
Bali & Nusra
Sumatera
10
Sumatera
Kalimantan
4
Kalimantan
Sulawesi, Maluku, Papua
8
Sulawesi, Maluku, Papua


Tidak ada komentar:

Posting Komentar