WELCOME

SELAMAT DATANG DI BLOG 2F4 ILMU KOMUNIKASI

Rabu, 06 Juni 2012

Toyota Ways "Wahyuni"

A.    Toyota Way
    Toyota adalah salah satu perusahaan pembuat mobil terkemuka di dunia. Sistem produksinya mungkin bahkan bisa dikatakan terbaik. Dengan efisiensi luar biasa, Toyota mampu meraih laba yang mengungguli gabungan GM, Ford, dan Chrysler sekaligus. Salah satu kunci keberhasilan Toyota adalah prinsip dalam adopsi teknologi baru, seperti diceritakan Jeffrey K. Liker dalam buku The Toyota Way.

B.     Teori-Teori Toyota Way
1)      Teori Motivasi Internal.
Hierarki Kebutuhan dari Maslow, Hierarki kebutuhan Abraham Maslow menganggap memotivasi orang sama dengan memuaskan kebutuhan internal mereka. Tingkat motivasi tertinggi anda adalah untuk melakukan hal-hal yang membuat anda merasa lebih baik sebagai manusia atau bisa disebut “aktualisasi diri”.
Ketika anda bekerja untuk Toyota, kebutuhan tingkat dasar anda terpenuhi. Anda menerima gaji yang layak, anda memiliki keamanan kerja, dan anda bekerja di lingkngan yang aman dan terawasi. Kelompok kerja dapat membantu memuaskan kebutuhan social sejalan dengan berbagai aktivitas social di tempat kerja dan setelah jam kerja. Budaya Toyota menekankan  penerapan situasi kerja yang menantang untuk membangun kepercayaan diri dalam diri karyawan mereka untuk bereksperimen dan melakukan tindakan luar biasa menuju pencapaian aktualisasi diri.
Teori Memperkaya Pekerjaan dari Herzberg, teori Frederick Herzberg mirip dengan Maslow tapi menitiberatkan pada karakteristik pekerjaan yang menjadi faktor pendorong motivasi. Ia mengatakan bahwa apa yang disebut Maslow kebutuhan tingkat dasar sebenarnya adalah faktor “higienis”. Ketiadaan faktor-faktor ini akan menimbulkan ketidakpuasan, tapi terus menyediakan faktor-faktor itu lebih banyak lagi juga akan tidak membuat orang termotivasi secara positif.
Toyota tertarik untuk memperkaya pekerjaan pada tahun 1990 dan merancang ulang jalur perakitannya sehingga bagian yang membentuk sebuah subsistem kendaraan dipasang di satu area khusus pada jalur perakitan. Toyota mengorganisasikan tim untuk keseluruhan proyek mulai dari awal ampai selesai.
2)      Teori Motivasi Eksternal
Manajemen Ilmiah Taylor, Taylorisme adalah teori motivasi eksternal yang utama. Orang bekerja hanya untuk menghasilkan uang, anda memotivasi pekerja dengan memberikan kepada mereka standar yang jelas, mengajarkan mereka cara yang paling efisien untuk mencapai standar itu, dan member mereka bonus ketika mereka melampaui standar yang berlaku. Standar diberikan untuk kuantitas, bukan kualitas.
Pada dasarnya, Toyota memutar balik manajemen ilmiah dan mengalihkan pengendalian standardisasi kepada kelompok kerja. Sementara Taylor secara ketat berfocus pada insentif pribadi untuk meningkatkan produktivitas, Toyota mendistribusikan pekerjaan kepada kelompok dan pengukuran kinerja adalah tentang bagaimana kerja kelompok itu.
Modivikasi perilaku, yaitu memiliki konsep untuk memperkuat perilaku pada saat perilaku terjadi secara alami. Pendekatan Toyota bahwa proses mengalir secara kontinu dan andon menghasilkan lead time yang pendek untuk umpan balik yang cepat. Pemimpin selalu ada di lantai kerja dan memberikan penguatan.
Penentuan Sasaran, memiliki konsep menentukan sasaran menantang yang spesifik, terukur, dapat dicapai dan  mengukur tingkat kemajuan. Pendekatan Toyota menentukan sasaran yang memenuhi kriteria-kriteria ini melalui hoshin kanri (policy deployment). Pengukuran yang terus menerus terhadap target.
C.     14 Prinsip Manajemen The Toyota Way
1)       Dasarkan keputusan manajemen anda pada filosofi jangka panjang, bahkan bila      harus mengorbankan tujuan keuangan jangka pendek.
2)      Buat alur proses yang kontinyu untuk mengangkat permasalahan ke permukaan.
3)      Gunakan sistem "tarik" (pull) untuk menghindari produksi yang berlebihan.
4)      Ratakan beban kerja (heijunka). (Bekerjalah seperti kura-kura, bukan seperti     kelinci).
5)      Bangun budaya agar berhenti untuk memperbaiki masalah, sehingga kualitas yang tepat diperoleh sejak pertama kali.
6)      Tugas dan proses yang terstandar merupakan dasar untuk perbaikan secara terus-menerus dan pemberdayaan karyawan.
7)       Gunakan pengendalian visual agar tidak ada masalah yang tersembunyi.
8)      Gunakan hanya teknologi yang dapat dipercaya dan benar-benar teruji untuk melayani orang-orang dan proses.
9)      Kembangkan pemimpin yang benar-benar memahami pekerjaannya, menjiwai filosofinya, dan mengajarkannya kepada orang lain.
10)   Kembangkan orang-orang dan tim yang luar biasa, yang bersedia mengikuti  filosofi perusahaan Anda.
11)   Hormati jaringan mitra dan pemasok dengan cara terus menantang mereka dan membantu mereka memperbaiki diri.
12)   Pergi dan melihat sendiri untuk dapat benar-benar memahami situasi (genchi genbutsu).
13)   Ambil keputusan secara perlahan-lahan dengan konsensus, seksama dalam mempertimbangkan semua pilihan; mengimplementasikan keputusan dengan cepat (nemawashi).
14)    Menjadi organisasi pembelajar melalui refleksi yang terus-menerus (hansei) dan perbaikan yang berkesinambungan (kaizen).

D.    Analisis
Keberhasilan Toyota sebagai perusahaan telah didokumentasikan dengan baik. Perusahaan ini memiliki reputasi yang baik sebagai perusahaan yang unggul dalam hal kualitas, pengurangan biaya, dan kendaraannya yang laku terjual di pasar. Hasilnya adalah sebuah perusahaan yang sangat menguntungkan dilihat dari standar apa pun. Menghasilkan miliaran dollar pertahun dan menimbun cadangan dana sebesar $30 hingga $50 miliar pada waktu kapan pun, cukup untuk meyakinkan orang bahwa perusahaan ini pasti melakukan sesuatu yang benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar