BAB II
PEMBAHASAN
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan merupakan suatu fungsi manejemen yang paling utama. Pada urut-urutan kegiatan, perencanaan merupakan awal kegiatan. Fungsi yang lain akan bekerja setelah diberi arahan oleh bagian perencanaan. Oleh karena itu, perencanaan merupakan proses dasar manajemen untuk menentukan tujuan dan langkah-langkah yang harus dilakukan agar tujuan dapat tercapai.
a. Pertanyaan mendasar pada perencanaan
Umumnya, dalam suatu perusahaan seorang manajer atau pengambil keputusan akan Memulai dengan menjawab pertanyaan 5W dan 1H sebagai berikut.
1. What. seorang manajer harus menjawab pertanyaan, apa yang hendak dicapai dan dirumuskan dalam mencapai tujuan tertentu.
2. Why. seorang manajer harus menjawab, mengapa hal itu yang menjadi tujuan, bukan yang lain.
3. Where. seorang manajer harus mampu mempertanggungjawabkan pemilihan lokasi perusahaan.
4. When. seorang manajer harus dapat dengan tepat menentukan jadwal pekerjaan yang harus diselesaikan.
5. Who. seorang manajer harus mempertanggungjawabkan mengapa orang-orang itu yang dipilih untuk melaksanakan suatu pekerjaan, bukan yang lain.
6. How. seorang manajer harus menentukan bagaimana cara melaksanakan suatu pekerjaan.
b. Pembagian perencanaan
Dilihat dari jenjang manajemen, perencanaan dibagi menjadi tiga jenjang perencanaan sebagai berikut.
1. Perencanaan jenjang atas (top-level). Di jenjang atas, perencanaan lebih bersifat strategis, yaitu memberi petunjuk umum, merumuskan tujuan, mengambil keputusan, dan memberi petunjuk pola penyelesaian. Perencanaan ini menjadi tanggung jawab manajemen puncak.
2. Perencanaan jenjang menengah (middle-level). Pada jenjang ini, perencanaan lebih bersifat administratif menyangkut cara-cara menempuh dan bagaimana tujuan dari perencanaan itu dapat dilaksanakan. Perencanaan jenjang menengah menjadi tanggung jawab manajemen menengah (madya)
3. Perencanaan jenjang bawah (low-level). Pada jenjang ini, perencanaan lebih memfokuskan untuk menghasilkan, sehingga perencanaan mengarah pada pelaksanaan atau operasional. Perencanaan jenjang bawah menjadi tanggung jawab manajemen pelaksana.
c. Syarat-syarat perencanaan
Perencanaan yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut.
1. Memiliki tujuan yang jelas.
2. Bersifat sederhana (simple).
3. Memuat analisis-analisis terhadap pekerjaan yang dikerjakan.
4. Bersifat fleksibel.
5. Memiliki keseimbangan.
6. Memiliki kesan bahwa segala sesuatu itu telah tersedia serta dapat digunakan secara efektif dan berdaya guna.
d. Manfaat perencanaan
Sebagai langkah awal dari kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan, perencanaan
Memiliki manfaat-manfaat sebagai berikut.
1. Perencanaan dapat membuat pelaksanaan tugas menjadi tepat dan kegiatan tiap unit akan terorganisasi menuju arah yang sama.
2. Perencanaan yang disusun berdaarkan penelitian yang akurat akan menghindarkan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.
3. Perencanaan yang memuat standar-standar atau batas-batas tindakan dan biaya sehingga memudahkan pelaksanaan pengawasan.
4. Perencanaan dapat digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan, sehingga aparat pelaksana memiliki irama atau gerak dan pandangan yang sama untuk mencapai tujuan perusahaan.
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian umunya dilakukan setelah perencanaan dan mencerminkan bagaimana perusahaan mencoba untuk mencapai rencananya. Pengorganisasian (organizing) meliputi penentuan dan pengelompokan tugas ke dalam departemen, penentuan otoritas, serta alokasi sumber daya di antara organisasi.
Hewlett-packard, Sears, Xerox, dan Microsoft seluruhnya telah melakukan reorganisasi struktur untuk mengakomodasi perubahan rencana wells Fargo, perusahaan bank terbesar ke empat di Amerika, merupakan sebuah organisasi terdesentralisasi yang mendorong kekuasaan pengambilan keputusan hingga ke bank-banknya di tingkat local. Kovacevich yakin bahwa struktur desentralisasi memungkinkan perusahaan yang besar menyediakan produk dan jasa yang akan melambung, sambil tetap responsive terhadap pelanggan dalam sebuah bank masyarakat kecil.
a. Prinsip-prinsip
Prinsip-prinsip Pengorganisasian dapat mengacu kepada prinsip-prinsip manajemen ilmiah yang ditawarkan oleh Taylor sebagai berikut:
a. Pengembangan ilmu murni dalam pengelolaan, disertai dangan hukum, aturan dan prinsip untuk mengganti metode tradisional.
c. Kerjasama secara sungguh-sungguh dengan para karyawan untuk meyakinkan bahwa semua pekerjaan/tugas dikerjakan sesuaidangan prinsip-prinsip ilmiah.
3. Kepemimpinan
Kepemimpinan (Leading) merupakan penggunaan pengaruh untuk memberikan motivasi karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.
Memimpin berarti menciptakan budaya dan nilai bersama mengomunikasikan tujuan kepada karyawan diseluruh organisasi dan memberikan masukan kepada karyawan agar memiliki kinerja dengan tingkat yang lebih tinggi. Memimpin juga melibatkan pemberian motivasi kepada seluruh departemen,divisi,dan individu yang bekerja langsung dengan manajer.
Seseorang tidak harus menjadi manajer ternama untuk menjadi pemimpin terkemuka. Banyak sekali manajer yang bekerja secara diam-diam juga memberikan kepemimpinan yang kuat di dalam departemen. Tim organisasi mirlaba dan usaha kecil. Contohnya Valeria Maltoni adalah orang spesialis penasaran pada disteni websolution dimana dia memimpin tim yang membantu klien dalam menyelesaikan persoalan bisnis anline, filosofi kepemimpinan maltoni adalah bahwa pemimpin membuka diri mereka sendiri terhadap ide dan pendapat orang lain.
Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri sendiri untuk mencapai keberhasilan yang tinggi. Jadi dia tidak hanya berorientasi pada proses. Proses daalam mengembangkan diri terdiri dari beberapa komponen yang berhubungan dengan:
1. Pemahaman materi.
2. Memperluas materi melalui belajar dan pengalaman.
3. Mengajar materi kepada orang lain.
4. Mengaplikasikan prinsip-prinsip.
5. Memonitoring hasil.
6. Merefleksikan kepada hasil.
7. Menambahkan pengetahuan baru yang diperlukan materi.
8. Pemahaman baru.
9. Kembali menjadi diri sendiri lagi.
Mencapai kepemimpinan yang berprinsip tidaklah mudah, karena ada beberapa kendala dalam bentuk kebiasaan buruk, misalnya:
1. Kemauan dan keinginan sepihak.
2. Kebanggaan dan penolakan.
3. Ambisi pribadi.
4. Pengendalian
Pengendalian (controlling) berarti mengawasi aktivitas karyawan. Menentukan apakah organisasi dapat memenuhi target tujuannya,dan melakukan bila diperlukan. Manajer harus memastikan bahwa organisasi bergerak menuju tujuannya.
Teknologi yang baru juga membantu manajer dalam melakukan kontrol organisasi yang diperlukan tanpa batasan atas-bawah yang ketat dengan menggunakan internet dan teknologi informasi lainnya untuk mengordinasikan dan memantau hampir setiap aspek oprasi.
Perusahaan juga dapat menggunakan teknologi informasi untuk menempatkan lebih banyak hambatan kepada karyawan jika manejer yakin bahwa situasi memang menurut hal demikian. Manajer pada C.R. England sebuah perusahaan transportasi truk berpendingin jarak jauh melakukan sistem kontrol komputer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar