Latar belakang PT petrokimia Gresik
PT Petrokimia Gresik merupakan pabrik pupuk terlengkap di Indonesia yang pada awal berdirinya disebut petrokimia surabaya. Kontrak pembangunan di tandatangani pada tanggal 8 Desember 1964. Proyek ini diresmikan presiden RI pada tanggal 10 juli 1972 yang kemudian diabadikan sebagai hari jadi PT Petrokimia Gresik.
Dalam perkembanganya, PT Petrokimia Gresik secara konsisten dan berkesinambungan melakukan inovasi produk dan pengembangan pabrik berbasis teknologi. Bermula dari produksi pupuk berbasis fosfat, dan kemudian berkembang lagi ke arah produksi pupuk majemuk. Saat ini PT Petrokimia Gresik menjadi produsen pupuk terlengkap di Indonesia, disamping juga memproduksi bahan kimia lainya.
Ruang lingkup penerapan Good Corporate Governance PT Petrokimia Gresik meliputi : 1. | Komitmen |
Komitmen dalam penerapan GCG diartikan sebagai aturan-aturan tertulis dan upaya perusahaan untuk melaksanakan aturan-aturan tersebut serta perhatian yang sungguh-sungguh terhadap kepentingan stakeholder. | |
2. | Organ Utama |
Organ utama dalam ruang lingkup penerapan GCG PT Petrokimia Gresik meliputi Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Komisaris dan Direksi. | |
3. | Organ Pendukung |
Organ pendukung dalam penerapan GCG PT Petrokimia Gresik meliputi Komite Audit, Eksternal Auditor, Satuan Pengawasan Intern (SPI), dan Sekretaris Perusahaan. | |
4. | Akses Informasi Kepada Publik |
PT Petrokimia Gresik mempunyai komitmen untuk menyediakan informasi dan kemudahan untuk mengaksesnya. | |
5. | Teknologi Informasi |
Kegiatan operasional dan pengambilan keputusan PT Petrokimia Gresik telah terkomputerisasi. Semua perangkat penyedia data dan informasi disesuaikan dengan tuntutan operasi perusahaan dan perkembangan teknologi. | |
6. | Manajemen Risiko |
Manajemen Risiko didefinisikan sebagai serangkaian metodologi dan prosedur yang digunakan untuk mengelola risiko, meliputi proses identifikasi risiko, pengukuran risiko, pengendalian risiko, dan pemantauan risiko dari setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh unit kerja. Oleh sebab itu, salah satu wujud komitmen implementasi GCG adalah dibentuknya Biro Manajemen Risiko di bawah Kompartemen Perencanaan dan Pengendalian Usaha, di bawah Direktur Keuangan. | |
7. | Etika Perusahaan |
Perusahaan harus menghormati hak stakeholder yang timbul berdasarkan perundang-undangan yang berlaku dan/atau perjanjian yang dibuat oleh perusahaan dengan karyawan, pelanggan, pemasok, dan kreditur serta masyarakat sekitar tempat usaha perusahaan dan stakeholder lainnya. Pedoman perilaku bisnis perusahaan memuat standar etika perusahaan dan standar perilaku sebagai acuan moral dan etika bagi segenap elemen perusahaan dalam menerapkan nilai-nilai perusahaan untuk meraih dan menjaga reputasi sebagai perusahaan yang unggul dan memiliki integritas. |
Strategi kemitraan PT Petrokimia Gresik untuk pengembangan pasar domestik
1. Faktor internal dan eksternal
Strength
a. citra produk dan perusahaan
b. jaringan distribusi yang luas
c. pabrik dekat bahan baku dan pasar
d. bahan baku melimpah dan murah
e. dukungan dari Pemerintah Kabupaten setempat
f. keunikan produk
Weakness
a. teknologi mudah ditiru
b. perlu energi dalam jumlah besar
c. pengawasan mutu kurang
d. kegiatan promosi kurang
e. ketrampilan manajerial beda
f. respon tanaman tidak segera nampak
g. motivasi kerja yang bervariasi
opportunity
a. produk ramah lingkungan
b. potensi pasar cukup besar
c. kemitraan sebagai bentuk sinergis
d. membantu pengembangan UKM
e. akses pasar lebih mudah
f. risiko kegagalan relatif kecil
g. harga jual lebih kompetitif
Threat
a. persepsi negatif terhadap kinerja investor
b. banyak produk substitusi
c. pupuk anorganik disubsidi
d. berkurangnya minat calon investor
e. ketidakpercayaan konsumen terhadap mutu produk
f. kekawatiran UKM terhadap pengembangan pupuk organik
g. isue bahan baku sumber flu burung
2. Persepsi para investor terhadap program kemitraan yang dilakukan oleh PT Petrokimia Gresik saat ini sangat positif
3. Strategi alternatif yang dapat dilaksanakan untuk Pengembangan pasar domestik pupuk Petroganik melalui model kemitraan adalah Strategi agresif / Strategi SO (Strategi Strength Opportunities), yaitu strategi memanfaatkan kekuatan yang dimilliki perusahaan untuk menangkap peluang yang ada, melalui :
a. market penetration
b. market penetration
c. product development
d. forward integration
e. backward integration
f. horizontal integration
Tidak ada komentar:
Posting Komentar