BAB II
PEMBAHASAN
1) Visi Misi dan Tujuan PT Unilever Indonesia Tbk
· Visi :
ü Kami bekerja untuk membangun masa depan yang lebih baik setiap hari
ü Kami membantu orang-orang merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan dengan brand dan pelayanan yang baik bagi mereka dan bagi orang lain
ü Kami menjadi sumber inspirasi orang-orang untuk melakukan hal kecil setiap hari yang dapat membuat perbedaan besar bagi dunia
ü Kami akan mengembangkan cara baru dalam melakukan bisnis dengan tujuan membesarkan perusahaan kami dua kali lipat sambil mengurangi dampak lingkungan
· Misi :
ü Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan aspirasi konsumen
ü Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan,konsumen dan komunitas.
ü Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambahdari segala proses.
ü Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orangdengan kinerja yang tinggi.
ü Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yangmenguntungkan dan memberikan imbalan di atasrata-rata karyawan dan pemegang saham.
· Tujuan
ü Tujuan corporate kami adalah bahwa kesuksesan memerlukan “standar tertinggi dari perilaku corporate terhadap setiap orang yang bekerja dengan kami, komunitas yang kami sentuh dan lingkungan yang terdampak dari pekerjaan kami”.
ü Tujuan corporate kami adalah bahwa kesuksesan memerlukan “standar tertinggi dari perilaku corporate terhadap setiap orang yang bekerja dengan kami, komunitas yang kami sentuh dan lingkungan yang terdampak dari pekerjaan kami.”
2) Sejarah PT Unilever Indonesia Tbk
PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.
Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39.
Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981.
3) Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal secara umum terdiri dari (1) lingkungan ekonomi, (2) lingkungan social budaya dan lingkungan demografi, (3) lingkungan politik, pemerintah dan hokum, (4) lingkungan teknologi dan (5) lingkungan persaingan. Untuk sariwangi analisis lingkungan eksternal adalah sebagai berikut:
· Lingkungan ekonomi
melonjaknya harga minyak mentah dunia yang diikuti kenaikan harga bbm di dalam negeri ikut juga memperoleh kegiatan produksi yang diakibatkan melonjaknya biaya transportasi.
· Lingkungan sosial budaya
ada pendorong mengapa penduduk Indonesia banyak yang mengkonsumsi the. Karena menurut penelitian hal ini tersebut dikarenakan tradisi,sehingga minum the lebih membudaya di Indonesia.
· Lingkungan teknologi
apabila suatu perusahaan ingin tetap eksis dan bersaing dengan kompetitornya maka perusahaan harus memperhatikan perkembangan teknologi akan mempengaruhi peningkatan kualitas hasil produksi perusahaan. Dalam menghadapi perkembangan teknologi ini, perusahaan sebaiknya harus mengetahui apakah sumber daya manusianya memiliki kemampuan mentranfer teknologi yang baru, masa keusangan teknologi dan nilai teknologi yang akan diadopsi.
· Lingkungan persaingan
pada saat ini ada beberapa merek the celup yang ada di Indonesia diantaranya: sariwangi, poci, sosro, 2 tang.
Berdasarkan teori Porter (david, 2004: 130-131) ada lima model kekuatan bersaing yang umum digunakan untuk menilai lingkungan persaingan perusahaan, yaitu:
ü Perseteruan diantara perusahaan yang bersaing
semakin menigkatnya persaingan yang ketat diantara perusahaan sejenis, menciptakan suatu tantangan bagi Sariwangi dalam upaya mendapatkan pangsa pasar di dalam negeri maupun di luar negeri persaingan juga dapat menyebabkan terambilnya pangsa pasar perusahaan yang dapat menyebabkan terambilnya pangsa pasar perusahaan yang dapat menurunkan kinerja Sariwangi.
ü Masuknya pesaing baru
Sariwangi merupakan pioneer industri the celup di Indonesia, masuknya pendatang baru kedalam industri ini dapat menjadi ancaman bagi perusahaan teh celup yang sudah ada, karena terjadi perebutan pangsa pasar. Perusahaan baru kadang-kadang masuk ke dalam industri dengan produk yang lebih tinggi mutunya, harga lebih rendah, dan tenaga pemasar yang lebih banyak.
ü Potensi pengembangan produk pengganti
Dalam industri teh celup ini tekanan persaingan dari hadirnya produk pengganti seperti kopi, sirup serta minuman ringan lainnya memaksa perusahaan untuk tetap bertahan di pasar dengan memperhatikan harga dan kualitas produk subtitusi tersebut.
ü Kekuatan tawar pemasok
Perusahaan bekerjasama dengan pemasok yang dapat menyediakan bahan baku dengan harga yang terjangkau serta mutu yang baik, sehingga membantu perusahaan memperoleh laba jangka panjang.
ü Kekuatan tawar konsumen
Banyaknya pesaing dalam industri teh celup membuat konsumen memiliki kekuatan untuk memilih produk the celup yang sesuai dengan keinginan mereka. Dengan kekuatan yang mereka miliki, mampu membuat produsen the celup untuk meningkatkan mutu dari the celup tersebut.
4) Lingkungan Internal
Pada kasus ini, dalam melakukan analisis lingkungan internal penulis menggunakan pendekatan fungsional. Pada pendekatan fungsional ini dijelaskan, kompetisi perusahaan dapat dilihat dari berbagai fungsi bisnis yang ada dan dikerjakan perusahaan, yakni: fungsi pasar dan pemasaran, operasi dan produksi, sumber daya manusia serta sistem informasi manajemen.
· Pasar dan pemasaran
terdapat varian rasa yang ditawarkan sariwangi yaitu, teh hitam dengan kemasan didominasi warna biru dan merah yang dipasarkan dalam empat jenis kemasan, yaitu TB (Tea Bag) 5, TB 25, TB 50 dan TB 100, teh hijau yang kotaknya berwarna hijau dan teh melati dengan kemasan berwarna campuran antara biru, merah dan hijau, kedua varian teh ini hanya dipasarkan dalam kemasan TB 25. pada kemasan sariwangi teh celup terdapat beberapa gambar visual, yaitu gambar poci, dua cangkir teh serta gambar tiga perempuan yang sedang bekerja di perkebunan teh. Sariwangi memiliki saluran distribusi yang sangat kuat di indonesia. Dan sudah tersebar di seluruh indonesia. Bahkan sariwangi yang sudah menguasai pasar pun terus memperlebar pasarnya kekelompok usia baru, yaitu segmen anak-anak. Artinya, mereka tidak hanya meningkatkan usage dan mengerek awareness saja. Kemudian, inovasi lain dari merek kepunyaan Unilever ini adalah menciptakan varian rasa madu. Hasilnya terbukti, hingga tahun 2008 ini angka Teh Brand Index (TBI) Sariwangi masi memimpin jauh di depan. Meski sebenarnya terjadi penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun lalu , TBI sariwangi diangka 81,3% dan di tahun ini sedikit merosot menjadi 77,5%
· Operasi dan produksi
sebagai perusahaan yang berproduksi dibidang pangan dalam hal ini teh celup, perusahaan sangat memperhatikan proses operasi dan produksi yang mengutamakan higienis sehingga menghasilkan produk teh celup yang sangat berkualitas. Proses operasi seperti pengolahan bahan baku sampai menjadi bahan jadi memerlukan perngawasan sehingga mutu produk dapat terjamin. Dalam kemasan contohnya, teh celup ini dioleh dari daun teh pilihan, tanpa bahan pewarna, diproses tanpa fermentasi dan digabungkan dalam kemasan yang menjaga rasa dan aromanya.
· Sumber daya manusia
Disetiap perusahaan, peran serta karyawan menjadi salah satu aset penting dalam usaha memperoleh keuntungan. Karyawan yang direkrut pun merupakan karyawan yang berasal dari berbagai tingkat pendidikan minimal SLTA, namun pengalaman mereka juga turut menjadi bahan pertimbangan dalam perekrutannya. Dalam hal ini perusahaan menjaga kesejahteraan karyawannya dengan memberikan fasilitas-fasilitas seperti :
ü penyediaan sarana ibadah
ü kantin atau coffeshop
ü poliklinik
ü koperasi karyawan
ü jamsostek,dll
Diharapkan dengan adanya fasilitas penunjang seperti diatas, karyawan mendapatkan kepuasan kerjanya sehingga loyalitas dan kinerjanya terhadap perusahaan menjadi maksimal.
5) Analisis Faktor Internal dan Faktor Eksternal
· Strenght (kekuatan)
ü Brand Image bagus dan Mudah diperoleh
ü banyak inovasi
ü kesejahteraan karyawan dijaga
ü promosi gencar
ü market leader
ü produksi diawasi secara ketat
ü target pasar luas (anak-anak sampai dewasa)
ü tersertifikasi internasional
ü pembaharuan dalam kemasan
· Weakness (kelemahan)
ü maksimal dua kali seduh
ü harganya termasuk kelas menengah
ü aromanya dan rasa kalah dari teh bubuk
ü produknya tidak bisa diecer (satuan)
ü mulai berkurangnya persediaan bahan baku
· Opportunity (peluang)
ü adanya teh celup yang dijual dalam kemasan satuan
ü potensi pelanggan dilihat dari jumlah penduduk Indonesia
ü teh merupakan minuman favorit dunia, setelah air
ü khasiat teh dapat meningkatkan kesehatan
ü penikmat teh di indonesia adalah orang yang punya ekspektasi terhadap merk
ü persaingan industri teh makin sangat berkembang
ü Mencari pasar baru yang lebih besar lagi memulai promosi yang gencar untuk memperluas lagi pangsa pasar yang sudah ada.
ü Membuat produk the celup yang bias diecer sehingga konsumen mendapatkan pilihan yang beda.
ü Meningkatkan penjualan dengan cara memperbaiki produk yang sudah ada
· Threat (ancaman)
ü banyak saingan
ü banyak produksi teh dalam bentuk instant
ü kemungkinan munculnya produk sejenis dengan produsen lain dalam kemasan yang sekilas mirip
ü kompetitor makin agresif dalam merbut pasar
ü melonjaknya harga BBM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar